PEMUDA DAN
SOSIALISASINYA
1. Internalisasi Belajar
dan Spesialisnya
1.1
Pengertian Pemuda
Pemuda yaitu individu
yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan emosiaonal,
sehingga pemuda merupakan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan
menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Pemuda memiliki
intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara. Didalam
masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus
cita-cita perjuangan bangsa.
1.2
Pengertian
Sosialisasi
Sosalisasi adalah proses
yang membantu individu melalui media pembelajaran dan menyesuaikan diri. Dimana
individu tersebut dapat bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan
berfungsi baik sebagai individu maupun anggota.
sumber:
1.1
Proses sosialisasi
Proses sosialisasi
adalah cara-cara berhubungan orang individu dan kelompok-kelompok sosial saling
bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan. Atau sebagai
pengaruh timbal balik antara berbagai kehidupan bersama yang mencakup berbagai
aspek kehidupan. Interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Jika
tidak ada interaksi antar individu maka tidak akan terjadi kehidupan bersama.
Menurut George Herbert Mead bahwa interaksi ada beberapa tahapan yaitu :
tahapan persipan, tahap meniru, tahap siap bertindak, dan tahap penerimaan
norma kolektif.
1.2
Peranan sosial
mahasiswa dan pemuda di masyarakat
Peranan sosial
mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan
berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya,
yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Begitu pula pemuda
adalah seorang individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat
dan bisa dikatakan mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang
berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang semakin
mahal. Pemuda memiliki sosialisasi yang
tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat khususnya
bersosialisasi untuk menjadi penegah didalam lingkungan sekitar maupun
lingkungan secara luas.
2. Pemuda Dan Identitas
2.1
Pola Dasar Pembinaan
dan Perkembangan generasi muda
Pola dasar pembinaan
dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal
28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang ikut serta dan berkepentingan
dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga
pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai
sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan
dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
a. Landasan Idiil :
pancasila
b. Landasan
Konstitusional : UUD 1945
c. Landasan Strategis :
Garis-garis haluan negara
d. Landasan Histories :
Sumpah pemuda dan Proklamasi
e. Landasan Normatif :
Tata nilai ditengah masyarakat
Motivasi asas
pembinaan dan pengembangan generasi muda pertumpu pasa strategi pencapaian
tujuan nasional, seperti yang disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.
2.2
Pengertian pokok
pembinaan dan pengembangan generasi muda
Dalam pembinaan dan
pengembangan generasi muda ada dua pengertian pokok yaitu :
a. Generasi muda sebagai
subyek adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan
untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi
lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka
kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
b. Generasi muda sebagai
obyek ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah
pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum
dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
2.3
Masalah-masalah generasi
muda
Berbagai permasalahan
generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
- Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat.
- Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
- Kurangnya lapangan pekerjaan
- Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
- Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama masyarakat daerah pedesaan.
- Pergaulan bebas yang membahayakan perkawinan dan kehidupan keluarga.
- Penyalahgunaan narkotika
2.4 Potensi- potensi generasi muda
2.5
Tujuan pokok
sosialisasi
Potensi-potensi
generasi muda yang harus dikembangkan
a.Idealisme dan Daya
Kritis
Dalam sosiologis
generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada.
b. Dinamika dan
Kreativitas
Potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan dan
pembaharuan.
c. Keberanian Mengambil
Resiko
Untuk perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan,, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan.
d. Optimis dan
kegairahan semangat
Optimise dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk
mencoba lebih maju lagi.
f. Sikap kemandirian dan
disiplin
Setiap generasi muda
memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
g. Terdidik
Walaupun dengan
memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
h.Patriotisme dan
nasionalisme
Adanya rasa
kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan
generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat
pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.
i. Kemampuan penguasaan
ilmu dan teknologi
Generasi muda dapat
berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila
secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan dinamisator.
Tujuan sosialisasi
yaitu :
- Memberikan keterampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
- Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Membiasakan diri dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat
3. Perguruan Dan
Pendidikan
3.1
mengembangkan potensi
generasi muda
Generasi muda
memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu
banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan
berekspresi dengan bebas, tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak
menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan
keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia
balita, prang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang diminati oleh
anaknya sehingga lahir lah generasi muda yang berpotensi. Generasi muda dapat
dikembangkan melalui hobi, atau kesenangan dari anaknya tersebut.
3.2
pengertian pendidikan
dan perguruan tinggi
Pendidikan yaitu
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Perguruan tinggi
adalah perguruan tinggi yang didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan,
dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya.
Agar bisa menjadi perguruan tinggi idaman, maka ada lima faktor yang menurut
saya harus dipenuhi oleh perguruan tinggi, yaitu :
- Mutu/kualitas
- Biaya murah / terjangkau
- Keamanan/ kenyamanan
- Mengikuti Perkembangan Zaman yang bermanfaat bagi masyarakat
3.3
alasan untuk
berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
pembicaraan tentang berkesempatan
mengenyam pendidikan tinggi bagi generasi muda menjadi penting karena berbagai
alasan. Yang pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan
terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya karena
adanya kesempatan untuk terlibat dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian
tentang berbagai masalah didalam masyarakat. Kedua, sebagai kelompok masyarakat
yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses
sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda
lainnya. Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa
dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Keempat,
mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan
kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise didalam masyarakat, dengan
sendirinya merupakan elite dikalangan generasi muda. Umumnya mempunyai latar
belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan
generasi muda lainnya.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar