Rabu, 05 November 2014

bab 4 pemuda dan sosialisasinya

PEMUDA DAN SOSIALISASINYA

1. Internalisasi Belajar dan Spesialisnya

1.1 Pengertian Pemuda

Pemuda yaitu individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan emosiaonal, sehingga pemuda merupakan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Pemuda memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara. Didalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa.

1.2 Pengertian Sosialisasi


Sosalisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan menyesuaikan diri. Dimana individu tersebut dapat bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi baik sebagai individu maupun anggota.


1.1 Proses sosialisasi
Proses sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem, serta bentuk-bentuk hubungan. Atau sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai kehidupan bersama yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Jika tidak ada interaksi antar individu maka tidak akan terjadi kehidupan bersama. Menurut George Herbert Mead bahwa interaksi ada beberapa tahapan yaitu : tahapan persipan, tahap meniru, tahap siap bertindak, dan tahap penerimaan norma kolektif.

1.2 Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat
Peranan sosial mahasiswa bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Begitu pula pemuda adalah seorang individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa dikatakan mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang semakin mahal. Pemuda memiliki sosialisasi yang  tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat khususnya bersosialisasi untuk menjadi penegah didalam lingkungan sekitar maupun lingkungan secara luas.

2. Pemuda Dan Identitas

2.1 Pola Dasar Pembinaan dan Perkembangan generasi muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang ikut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
a. Landasan Idiil : pancasila
b. Landasan Konstitusional : UUD 1945
c. Landasan Strategis : Garis-garis haluan negara
d. Landasan Histories : Sumpah pemuda dan Proklamasi
e. Landasan Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan generasi muda pertumpu pasa strategi pencapaian tujuan nasional, seperti yang disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.

2.2 Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda

Dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda ada dua pengertian pokok yaitu :

a. Generasi muda sebagai subyek adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.

b. Generasi muda sebagai obyek ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.

2.3 Masalah-masalah generasi muda

Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
  • Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat.
  • Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
  • Kurangnya lapangan pekerjaan
  • Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
  • Masih banyaknya perkawinan dibawah umur, terutama masyarakat daerah pedesaan.
  • Pergaulan bebas yang membahayakan perkawinan dan kehidupan keluarga.
  • Penyalahgunaan narkotika

2.4 Potensi- potensi generasi muda


Potensi-potensi generasi muda yang harus dikembangkan

a.Idealisme dan Daya Kritis
Dalam sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada.

b. Dinamika dan Kreativitas
Potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan.

c. Keberanian Mengambil Resiko
Untuk perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.

d. Optimis dan kegairahan semangat
Optimise dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.

f. Sikap kemandirian dan disiplin 
Setiap generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
g. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.

h.Patriotisme dan nasionalisme
Adanya rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.

i. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan dinamisator.

2.5 Tujuan pokok sosialisasi

Tujuan sosialisasi yaitu :
  • Memberikan keterampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
  • Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
  • Membiasakan diri dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat

 3. Perguruan Dan Pendidikan

3.1 mengembangkan potensi generasi muda

Generasi muda memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas, tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, prang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang diminati oleh anaknya sehingga lahir lah generasi muda yang berpotensi. Generasi muda dapat dikembangkan melalui hobi, atau kesenangan dari anaknya tersebut.

3.2 pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Perguruan tinggi adalah perguruan tinggi yang didambakan, diimpikan, diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat kampus pada khususnya. Agar bisa menjadi perguruan tinggi idaman, maka ada lima faktor yang menurut saya harus dipenuhi oleh perguruan tinggi, yaitu :
  • Mutu/kualitas
  • Biaya murah / terjangkau
  • Keamanan/ kenyamanan
  • Mengikuti Perkembangan Zaman yang bermanfaat bagi masyarakat

3.3 alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi


pembicaraan tentang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi bagi generasi muda menjadi penting karena berbagai alasan. Yang pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya karena adanya kesempatan untuk terlibat dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah didalam masyarakat. Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda lainnya. Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise didalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite dikalangan generasi muda. Umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi  muda lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar