MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya,
selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik
seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu
umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir
dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala,
memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk
termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas
bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam
kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan,
kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan
juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa
seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik
dan kecemasan moril.
(a). Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau
suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap kcadaan dalam lingkungan
seseorang yang mengancam untuk meneelakakannya.
Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan
untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda
tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu
diketahui dipakaiannya ada kecoa.
Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa merupakan
binatang yang mencemaskan. Seseorang wanita yang pernah
diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung
jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian,
lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah
memperkosanya. Kecnemasan akibat dan kenyataan yang
pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu
mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak
mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa
yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi
atau anak keeil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada
waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang
kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila berhadapan dengan
orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula
yang memberikan reaksi membalik karena ia mendendam,
maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam
sebagai pelampiasannya.
(b). Kecemasan neorotis (syarat)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari
naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi
tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul karena
penyesuaian diri dcngan lingkungan. Kecemasan timbul
karena orang itu takut akan
bayangannya scndiri, atau takut akan id-nya
sendiri, sehingga menekan dan menguasai
ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa
seseuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh:
Didi anak laki-laki berumur 10 tahun. Ia
duduk di kelas V SO. Pada suatu hari ia
diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya
dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus
pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi ia harus
pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas. Ibu Didi
nampak gelisah, karena tinggal di tempat yang lama ia sudah betah,
berkat adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan
memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih Didi, karena baik di
kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia
takut kalau di tempat yang bam kelak ia tidak akan merasa
betah. Bila tidak ikut pindah, akan ikut siapa, ikut
pindah bagaimana di tempat yang bam nanti. Ia
takut pada bayangannya sendiri.
(2) Bentuk ketakutan yang tegang dan
irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia
adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi
proporsi yang sebenamya dan obyek yang
ditakutkannya. Misalnya seorang gadis takut
memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak
mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah
dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet
oleh ayahnya. satu untuk dia dan satu untuk adiknya.
Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya,
sehingga ia mendapat hukuman yang keras
dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi terhubung dengan
balon karet.
(3) Rasa takut lain ialah rasa
gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini
munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi
gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang
bertujuan untuk membebaskan seseorang
dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan
melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego
dan superego melarangnya.
Contoh:
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara didepan umum,
sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato. maka ia
gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit
berbicara atau menyanyi.
(c). kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang.Tiap pribadi
memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri,
dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian
dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat Oleh karena itu sering alasan untuk
iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami orang
lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
mengakibatkan manusia akan merasa khawatir,
takut, cemas, gelisah dan putus asa.
Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka
dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan, sementara itu ia
pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih
dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai
kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan
moril.
B. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang
gelisah adalah karena pada hakekatnya orang
takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari
suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Contoh:
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung
meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan
karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa
hak orang sekaligus. misalnya
hak hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hid up, dan mungkin
hak nama baik.
c. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus
mulai dari diri kna scndiri, yaitu kita harus
bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita
dapat berpikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi.
Contoh
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang
sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman
terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila
menghadapi keluarganya yang sakit, karena
ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter
itu harus bersikap seperti menghadapi
pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam
mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan
sedikit pemikiran; pertama-tarna, kita tanyakan kepada diri kita sendiri
(introspeksi). akibat yang paling buruk yang bagaimanakah
yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi,
apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat
yang akan ditimbulkan olch kecernasan tersebut dan bila
kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapinya,karena
tidak semua pengalaman di dunia ini
menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima
akibatnya dengan rasa tabah dan senang
hati niscaya kecemasan tersebut akan sima dalam jiwa kita.
Dan yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan
mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk mengatasi kegelisahan yang
paling ampuh kita memasrahkan diri kepadaTuhan.Kita pasrahkan
nasib kita sepenuhnya kepada-Nya, kita
harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha
Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah
dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang. sehingga kata terasing
berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan
dari yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau
terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah
bagian hidup manusia. Sebentar atau lama
orang pemah mengalami hidup dalarn
keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan
kadar yang berbeda satu sarna lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu
ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat
dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada
diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan
itu selalu menimbulkan keonaran dalam
masyarakat, sifatnya bertentangan dengan
atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal itu
akan merugikan harta, nama baik, martabat,
harga diri orang lain. Karena itu orang yang
berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan.
Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri
orang, menghina orang, sombong.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota
masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh
masyarakat kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini
tidak merugikan orang lain lagi atau membuat
gelisah orang lain. dan si pelaku dapat
menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang
bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu.
Kesadaran itu mungkin dapat terjadi apabila
orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
Keterasingan yang dipaksakan oleh
manusia lain dalam masyarakat misalnya, tidak simpati,
tidak mau berurusan, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan,
memboikot, bahkan mengisolasi di pelaku. Apabila
dengan perilaku masyarakat ini masih
tidak mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat
dipaksakan oleh istitusi yang diciptakan masyarakat misalnya
pengadilan.
Orang yang bersikap angkuh, sombong.
besar kepala, tidak menghonnati orang lain
selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena
perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci
oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh
nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan
orang angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang
lain. Karena itu ia dibenci orang lain. sehingga
membuat ia dalam keterasingan.
Dalam karya sastra Abdul Muis yang berjudul
“Salah Asuhan”, Hanafi yang
berpendidikan Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh,
tak menghonnati orang lain. Ia menganggap
rendah dan kolot masyarakat Minangkabau, sehingga
ia terasing karena dibenci, tak disukai oleh masyarakat
sekitarnya. Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan
dijauhi karena sifatnya yang membeda-bedakan
teman-temannya. Ini terbukti ketika ia bersama
istrinya Corrie de Busye mengadakan pesta makan malam di
rumahnya di Jakarta. dengan mengundang
teman-temannya tetapi yang diundang
hanya ternan-ternan tamatan sekolah di Negeri Belanda
Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh teman-temannya. sehingga tak
seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan
Corrie istrinya dalam keterasingan.
Kekurang yang ada pada diri seseorang dapat juga
membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan
masyarakat yang membuat orang itu terasing.
melainkan dirinya sendiri karena ketidak
mampuan atau karen a membuat
kesalahan. Ketidakmampuan atau
kesalahan ini berpengaruh pada nama
baik atau harga diri atau
martabat orang yang bersangkutan.
Ketidakmampuan disini meliputi kekurangan
ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun
ketidakmampuan fisiko Kurang ilmu pengetahuan ini
disebabkan taraf pendidikannya yang belurn sampai
pada taraf tertentu yang dihadapinya sekarang.
Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak
japat menyesuaikan diri dengan
masyarakat ilmiah yang dihadapinya Karena itu ia
merasa gelisah, terasing.
Kesalahan yang dibuat seseorang juga dapat
membuat orang itu dalam keterasingan, dan karena
itu ia merasa gelisah.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang,
sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang. tidak
berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus
penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab teIjadinya kespian. Frustasi dapat
mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu orang
tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi,
tidak suka bergaul, dan sebagainya. la lebih
senang hidup sendiri.
Contoh
Pangeran Sidharta meninggalkan istana, tempat
kemewahan, keramaian dan ketidakpastian. Karena frustasi
menyaksikan kontradiksi keadaan istana dengan keadaan
luar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan
istana pergi ke tempat yang sepi, mencari hakekat
hidup.
Bila kita perhatikan sepintas lalu
keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi
tidak sarna, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya
hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan
akibat sikap sombong. angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi
ternan-ternan sepergaulan. Karena ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap
sombong itu hidup terasing. terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan
ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap
sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu,
minder. merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain. maka
orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu
akibatnya kesepian.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak
dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang
jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti,
tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas,
keadaan tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya
tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh
berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian tentang
lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah
lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau tidak
lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam
hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan. karena
status dari karir itu terancam.Karena ketidakpastian
itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi
hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur,
apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang
lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang barn.
Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar.
Mereka menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan
gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan
tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan,
atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada
orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh:
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada
kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru
menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal
atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada
dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh:
a.Keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak
bermanfaat baginya, dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
b.Keinginan minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila
dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.
4. Histeria
lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri,
sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk
pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia. Di luar, kagetlah ia melihat
orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain. Ibu itu
langsung bertanya siapa itu ? .. itu kan
bukan Kang Bakri !” semua orang yang
ditanya diam. Akhimya dia berteriak histeris lalu
pingsan (film orang-orang laut)
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres,
karena berdasarkan suatu keyakinan palsu.
Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai
dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a. Delusi persekusi : menganggap
keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami
delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri
kanan karena menganggap jelek.
b. Delusi keagungan : menganggap
dirinya orang penting dan besar. Orang
seperti itu biasanya gila honnat Menganggap
orang-orang disekitamya sebagai orang-orang tidak
penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
c. Delusi melancholis : merasa dirinya
bersalah, hina, dan berdosa.
Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal
dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan
menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
Contoh:
Pak Joyo orang kampung pada suatu hari dipanggil ke
pengadilan untuk diminta kesaksiannya. Tetapi karena
takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur, ditanya ini
itu tak bisa menjawab, mulutnya gemetar.
Akhimya jaksa tak memperoleh kesaksian apa-apa
darinya.
6. Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi.
Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai
obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa mendapat
tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan
timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan
sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan
perbuatan penderita. ( penderita itu dapat
menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan
rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tenentu seseorang sangat berpengaruh
oleh emosinya. lni nampak pada keseluruhan pribadinya:
gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat,
keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau
terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian,
ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula
berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah,
resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara, diam seribu
bahasa, tennenung, menyendiri.
Contoh:
Dalam liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke
kampungnya,dan biasa pula setiap pulangnya Samsul bennain ke rumah Nurbaya,
bekas pacamya. Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang
cintanya. Pada saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk
Maringgih, suami Nurbaya. Melihat itu Samsul
bahkan menghamtam si tua bangka itu. Siti Nurbaya
menjerit histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya;
ayah Nurbaya keluar melihat kejadian itu
gemetar, jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah
Rusli )
H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak
dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada
bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat
menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab
sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat
sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi
penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu
dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau
jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut
lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan
karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru
berkurang kesombongannya, tetapi mungkin
tidak. Andai kata mereka sadar, kesembuhan itu
adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat
sekitamya dan dirinya sendiri.
SUMBER :https://sanusiadam79.wordpress.com/2013/05/09/manusia-dan-kegelisahan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar